[on writing-part 1]'Do you know my inner heart?'

[on Writing / T] Do You Know My Inner Heart???
Author: toori hibiki
Genre: teen
Starring:
Hana yamada = adek ryosuke yamada
Ryosuke yamada =kakak hana
Yuto nakajima = sobat ryosuke
Hasegawa-sensei = guru kesehatan sekolah hana dkk
Okaa-san = ibu hana dan ryosuke
Rin = pacar ryosuke, sobat hana
Suzu, yukino, ayane = sobat hana yg laen

Disclaimer: I don’t own ryosuke and yuto, they are belong to JE. And the other characters are fiction.

Part 1


27 Juli 2008

…………….
Andai saja okaa-san tau hal ini………

Itu kalimat terakhir yang Hana tulis di buku hariannya. Tak ada seorangpun yg tau dia mempunyai buku itu. Karena ia menyimpannya dengan hati2 dan sembunyi2.

“Uugghhh….” tiba2 saja Hana mengerang kesakitan dan memegang perutnya. “Kenapa harus kambuh di saat seperti ini sih? Oiya, tadi aku makannya dikit. Pasti maagnya kambuh,” kata Hana yg emang hobi ngomong sendiri. Lalu ia menutup diarinya, menyimpannya di tengah2 tumpukan majalah yg ada di dalam lemarinya. Dan ia langsung tertidur di kasurnya.

————————-

“Ohayou, Yamada kyoudai!!!” panggil seorang cowok saat Hana dan Ryosuke, kakaknya, sedang berjalan menuju gedung sekolah mereka. Mereka mencari sumber suara itu dan menemukan cowok yg memanggil mereka sedang berlari mendekati mereka.

“Yuto… ohayou. Eh, udah ngerjain PR matematik belom?” sapa Ryosuke pada sahabatnya itu. Sebelum Yuto menjawab, Hana ikut menyapa Yuto.

“Ohayou, Yuto-kun!” sapa Hana dengan senyum khasnya. Yep, berhubung Yuto dan Ryosuke sudah bersahabat sejak mereka kelas 5 SD, tentu saja Yuto mengenal Hana dengan baik. Bahkan Yuto menganggap Hana seperti adiknya sendiri.

“Ohayou, Hana-chan! Eh, ke kelasnya bareng yuk, Ryo!” kata Yuto yg hari ini terlihat aneh *walopun biasanya juga aneh sih…*. Ryosuke memukul kepala Yuto.

“Aaaa… Itai….” Yuto meringis kesakitan. Gimana gak meringis, orang Ryosuke mukulnya nafsu! “Ya iyalah kita ke kelasnya bareng! Orang kita sekelas!!” kata Ryosuke gemas. Yuto mengingat-ingat lalu menepukkan kepalan tangan kanannya ke telapak tangan kirinya. “Oiya… ya…” kata Yuto dengan muka watados.

Dan kegiatan hari itu pun berlalu dengan cepat.

————————–

“Ryo! Hari ini jadi kan kita pergi ke Woderland Park nya???” tanya Rin, sahabat Hana, pada pacarnya itu. Ryosuke yg saat itu sedang berjalan bersama Yuto enuju gerbang sekolah, menengok ke arah belakangnya dan di sana sudah ada Hana bersama keempat sahabatnya, Rin, Suzu, Yukino, dan Kairi.

“Aaaahhh!!! Rin-chan!! Gomen, hari ini aku gak bisa nemenin kamu ke sana! Aku harus nemenin Yuto ke suatu tempat. Dia maksa sih! Pake ngancem segala! Gomen ne, lagian hari sabtu juga masih bisa kan? Ya??” tanya Ryosuke dengan memelas, senjata rahasianya kalau dalam keadaan terjepit. Rin yg gak tahan ama ’senjata’ Ryosuke, langsung ngalah.

“Ya sudahlah. Kalo kamu gak mau, gak usah maksain,” kata Rin sambil menghela nafas. “Yatta!! Arigato Rin-chan!!! Kamu emang cewekku yg baek banget!!!” kata Ryosuke kegirangan.

“Haaahh…. Dasar. Menelantarkan adik sendiri hanya untuk selingkuhannya. Rin, kamu harus hati2, nanti bisa2 Ryon diambil Yuto-kun loh!!!” kata Hana bercanda.

“Ya udah, kamu pulangnya sama Rin-chan aja. Udah ah, jangan menghasut Rin-chan mulu! Pulang, pulang!” suruh Ryosuke pada adiknya itu sambil mengibas-ngibaskan tangannya seolah mengusir Hana. Setelah Hana dyl *dan yg laen* pamit pada Yuto dan Ryosuke, akhirnya mereka pulang.

Saat Hana dyl sudah tak terlihat sedangkan Yuto dan Ryosuke masih di tempat, Yuto menatap Ryosuke dengan muka yg serius dan berkata, “Ryo, aku mohon. Bantu aku untuk mendapatkan cintanya.”

————————-


2 Agustus 2008

Entah mengapa kian hari, rasa sakitnya kian bertambah. Aku sendiri bingung kenapa bisa begini. Biasanya kalo telat makan ato makan yg pedes ato asem, cuma perih doang lambungnya. Tapi sekarang jadi sakit di daerah perut dan dada. Juga jadi sering sesak nafas dan gampang capek. Padahal aku gak punya asma.

Jangan-jangan aku punya penyakit lain selain maag? Tapi entahlah, aku sendiri bingung harus bagaimana. Kalau bilang ke ortu, paling mereka cuman nyuruh aku minum obat sambil nyeramahin aku. Sedangkan aku gak tau gimana caranya kalo mau check-up ke dokter.

Mungkin hari Senin nanti aku harus nyoba nanya ke Hasegawa-sensei di UKS buat minta nasehat.

———————–

Senin, 4 Agustus 2008. Di ruang UKS sekolah Hana.

“Jadi gimana sensei? Emangnya maag bisa nambah parah yah? Terus, apa harus ke RS?” tanya Hana cemas. Hasegawa-sensei hanya bisa mengelus2 kepala Hana sambil tersenyum. Tapi yg Hana lihat, itu adalah senyum yg dipaksakan.

“Hana-san, maaf. Sensei hanya tahu penyakit dasar Hana-san. Sensei gak bisa ngasih keterangan yg detil. Kalau Hana-san mau tahu penyakit yg benar2 Hana-san derita, Hana-san harus pergi ke RS buat di-ronsen dan diperiksa labih lanjut. Kenapa Hana-san tidak memberitahu orang tuamu?” tanya Hasegawa-sensei. Hana terlihat muram, lalu langsung tersenyum untuk menenangkan Hasegawa-sensei.

“Iie, Otou-san jarang di rumah gara2 pekerjaannya. Okaa-san juga sibuk kerja. Jadi mereka gak bisa terlalu merhatiin HAna sama kedua kakak Hana. Tapi nee-chan Hana yg paling tua tinggal di Hokkaido buat kuliah. Yg tau penyakit Hana sekarang juga cuman Ryosuke nii-chan. Tapi nii-chan gak Hana kasih tau semuanya. Hana gak mau nii-chan terlalu khawatir sama Hana. DAn Hana gak tau gimana caranya buat periksa ke RS. Tapi Hana punya tabungan cukup banyak kok, buat jaga2,” kata Hana menjelaskan panjang lebar yg sejujurnya pada Hasegawa-sensei.

“Gimana kalo sensei yg anterin kamu ke RS? Nanti sensei temenin kamu sampai kamu mengerti. Kalau soal biaya, Hana-san bisa pakai tabungan Hana-san, dan sensei juga mungkin bisa ngebantu sedikit. Gimana?” tawar Hasegawa-sensei.

“Hana tampak berpikir. “Baiklah. Sepertinya itu ide yg bagus. Arigato sensei udah mau repot2 ngebantuin Hana. Jadi, menurut pemeriksaan sensei, Hana sakit apa?” tanya Hana yg keras kepala. Hasegawa-sensei sedikit ragu untuk mengatakannya. Tapi Hana tetap memaksa.

“Kamu… punya tekanan darah rendah, anemia yg udah parh, dan….. maag kamu udah kronis. Itu hanya perkiraan sementara. Mungkin penyakit yg sebenarnya bisa lebih parah dari ini.”

————————

to be continued………

0 Responses