Minggu Emosional Part 2

Ya aku tau aku lama banget nulis lanjutan entry yang di bawah. Tapi ya sudahlah, sempetnya sekarang. Jadi aku nulis beberapa yang aku inget aja lah ya~

Jadi hari kamis itu, kan aku ada jadwal INTEN tuh. Udah aja ya aku ke sana seperti biasa. Terus pas pelajaran kimia, guru kami terlihat tidak dalam kondisi yang baik. Setelah anak-anak kelas aku ngebujuk si Bapak buat cerita, akhirnya dia cerita tentang masalahnya. Intinya 1 jam pelajaran itu kami pake buat cucurhatan. Kami tau itu salah. Tak seharusnya kami malah cucurhatan. Orang-orang pasti mikir buat apa kita bayar mahal-mahal cuma buat cucurhatan.

Coba kita liat dari sisi positifnya. Kita bisa dapet pelajaran penting tentang kedewasaan, jenjang yang lebih tinggi setelah masa remaja kami. Semua orang pasti ngelewatin jenjang itu. Dan dari cerita Bapak, kami tau bahwa dunia orang dewasa itu tak seindah yang kami bayangkan. Dunia orang dewasa tak hanya berputar di antara kampus, nyari pekerjaan, magang, dan nyari pendamping hidup. Semuanya complicated. Acara cucurhatan hari itu bikin aku mikir, "selama ini aku tuh hidup manja banget ya?" dan berlanjut ke pemikiran, "apa nanti kalau aku udah dewasa, aku bisa survive? Apa aku bisa menghadapi masalah hidup aku dengan baik dan menjadi manusia yang berguna, yang hidupnya gak sia-sia?"

Dan lagi hari itu aku mikir kalau belajar itu gak hanya tentang bisa menghitung dan menghapal. Semuanya lebih dari itu. Menghitung dan menghapal hanya untuk membantu kelangsungan hidup *contohnya kamu bisa kerja sebagai pegawai bank karena kamu bisa menghitung uang dan menghapal hal-hal perbankan yang diperlukan*. Tapi juga belajar tentang hidup. Waktu itu, aku antara percaya dan gak percaya ngedenger cerita si Bapak. Tapi kita husnuzon aja lah ya. Capek mikirin hal-hal negatif tuh.

Dan lagi, aku mikir, "ternyata guru-guru di sini gak hanya mengajar, tapi juga mendidik kami sebagai manusia dengan pengalaman mereka dan juga memotivasi". Mengapa? Karena pada saat itu Bapak guru *alah, ketularan si Intan yeuh* *dihajar Intan* ngasih amanat dan minta ke anak kelas aku agar di masa depan *yaaahh tepatnya sih taun depan* kita semua bisa lulus dan kuliah di tempat yang kami inginkan dan bisa bikin guru-guru di sana bangga dan gak sia-sia udah ngajar kita selama ini.

Buat kalian yang ngerasa belajar itu gak guna *terutama aku yang gak bisa-bisa ngerti pelajaran B. Sunda, padahal itu bahasa papa aku =.="*, coba aja buat enjoy. Kalian sedang melakukan suatu hal yang luar biasa. Yaitu mencoba untuk mengetahui ilmu pengetahuan yang sebelumnya gak kalian ketahui, dan kalian bakal sadar semua itu gak sia-sia di masa depan. Kayak yang sering aku tulis di karangan dan presentasi aku, gak ada yang sia-sia kecuali kita gak mau mengenali, mengerti, dan melakukan hal itu. Harusnya kita bersyukur, kita udah dikasih kesempatan oleh Tuhan agar dapat belajar. Sedangkan masih banyak orang lain di luar sana *di mana?* *ditabok* yang gak punya kesempatan sebanyak kesempatan kita.

Okeh aku sudah terlalu banyak ngebacot dan menggurui. Aku gak cuma menggurui orang-orang tapi juga menggurui diri aku sendiri. Apa aku bisa berubah setelah ini. Atau aku akan tetap menjadi orang manja yang hanya akan menyusahkan banyak orang di masa depan. AYO POSITIVE THINKING!
0 Responses