Just a little hope...

Yah.... masalah berlalu dan datang seenaknya tanpa bisa aku atur. Walau aku pikir masalah itu sudah pergi, tapi tetap saja masih ada serpihan masalah yg menghujaniku dengan kata2 tak mengenakkan. Walau yg kutanya padanya adalah ALASAN, tapi ia menjawab dengan AMARAH. Dan berbagai pertanyaan mengapa terus memenuhi pikiranku. Apakah aku sudah melakukan kesalahan yg teramat besar hingga ia menjadi begitu? Entahlah, aku terus merasa bersalah dan takut setiap mengingatnya.

Yap, aku berusaha menghapusnya dari ingatanku sesuai yg ia minta. Dan kini Choco telah kembali. Setelah sekian lama menghilang kini ia muncul lagi. Choco yg selalu saja bisa membuatku tertawa, menampakkan muka merah, dan juga menangis. Choco yg begitu kurindukan. Choco yg slalu aja ngerasa bersalah gara2 aku nangis, Choco yg ga bisa ngontrol diri, Choco yg manja dan kekanakan, kini sudah berubah. Choco gak lagi manja seperti dulu *walau kadang2 masih manja sih...*, Choco gak lagi kekanakan seperti dulu *walau masih saja lucu dan ngegemesin*. Choco yg sekarang lebih dewasa, sudah berani menolak, dan jadi lebih bandel hahahaha.

Berharap kamu bisa pulang lagi ke Indo dan menemuiku. Yes, that's my little hope. Just a little hope that is impossible to become true. Walau aku terus berdoa dan berharap permohonanku menjadi kenyataan, tapi melihat kenyataan tetap saja permohonan itu tak mungkin terjadi. Dulu aku berpisah dengan Choco gara2 mempermasalahkan ini. Tapi hingga kini tetap saja ini akan menjadi masalah terbesarku setiap mengingatnya.

Makanya aku ga mau ngungkit2 masalah perbedaan negara ini. Aku gak mau dianggap manja dan cengeng olehnya. Aku gak mau nyusahin dia. Aku ingin menjadi kebahagiannya. Dan ak ingin selalu menjadi istimewa untuknya. Aku ingin melihatnya, setidaknya ingin tau orang yg aku sayangi ini seperti apa, walaupun hanya dari secarik foto. Tapi aku gak berani buat minta foto ke Choco.

Seandainya sejak dulu aku sudah ingin bertemu dengannya *dari setaun yg lalu malah*, walaupun sejak dulu aku ingin berkenalan dengannya, walaupun aku ingin menggenggam tangannya, tapi tetap saja gak bisa. Tetap saja mustahil.

Tapi yg aku bisa hanya menenangkannya, membuatnya tertawa, mendoakannya, membahagiakannya walaupun dari jauh begini... Walaupun jarak yg begitu jauh dengannya ini begitu menyesakkan dadaku hingga rasanya ingin menangis sekencang2nya....
0 Responses